“Pemimpin negara ini tidak
akan berhitung dua kali bila ancaman yang ditujukan pada dirinya adalah
penggulingan kekuasaan. Negara ini mendapatkan dana kampanye dari
perusahaan-perusahan asing. Presiden kita ibarat anak yang menyusu pada
Amerika. Anak ini tidak boleh durhaka ketika ia berhasil mencapai cita-cita
tertingginya”
“Jadi, bila korporasi asing
sebanyak itu berada di negara kita, bagaimana kita menghadapi mereka?”
“Bagian terbesar dari perang
itu, Anakku, adalah menghadapi diri sendiri. Bukan menghadapi musuhmu. Bila kau
mampu mengalahkan ambisi kekuasaan dan hasrat-hasrat manusiawimu, kau akan
dengan mudah menekuk semua musuh.”
“Kami bergerak dalam konsep Ordo ab Chao (keteraturan dalam
kekacauan). Kami telah menjalankan isu lingkungan sejak empat dekade lalu, dan
kami melangkah dengan sangat hati-hati. Kami menumpuk negara-negara ini satu
per satu menjadi sebuah piramida. ‘Oganisasi’ akan berdiri di atasnya, di pucuk
tertinggi. Birokratmu juga tahu ini, para korporat besar juga tahu apa yang sesungguhnya
terjadi, mainstream media memainkan
peran yang tidak kecil.”
“Setiap komponen negara ini
telah bergerak, mengurai benang-benang dan memintalnya dalam kekacauan tak
terkira. Ekonomi kalian telah hancur lebur, namun kalian tidak memahaminya.
Hukum kalian dipajang cantik di etalase sehingga setiap orang yang memiliki
uang bisa membelinya. Budaya kalian berasimilasi kembali ke zaman purba di mana
para cro-magnon hidup tanpa adab dan
telanjang. Inilah Indonesia, negara bersahaja itu yang oleh Plato disebut-sebut
sebagai bagian dari Atlantis yang hilang. Peradaban masa lalu berawal di sini,
dan sekarang yang tersisa hanyalah harga diri bangsa yang terinjak-injak.”
“Kau tahu bagaimana Teori
Evolusi berkaitan erat dengan isu pemanasan global dan rangkaian agenda elit
lainnya? Mata rantai yang hilang itu sebenarnya adalah cara berpikirmu sendiri.
Itu adalah dogma. Itu adalah keyakinanmu sebagai umat manusia”
“Begitu, yeah?
Benarkah itu berhubungan?”
“Tentu saja. Rangkaian pengetahuan kabalistik, neo-pagan, dan apa saja yang sumbernya berasal dari hukum anti-Tuhan itu semuanya berkaitan, dan dirancang sedemikian rupa untuk disusupkan ke dalam konsep pengetahuan yang baku, lalu dipercaya sebagai ilmu. Sayangnya, kita di timur selalu menerima apa saja yang disampaikan oleh barat karena sumber pengetahuan dan teknologi berada di sana. Kita kehilangan kepercayaan diri, dan akhirnya akal sehat kita pun terjajah.”
“Tentu saja. Rangkaian pengetahuan kabalistik, neo-pagan, dan apa saja yang sumbernya berasal dari hukum anti-Tuhan itu semuanya berkaitan, dan dirancang sedemikian rupa untuk disusupkan ke dalam konsep pengetahuan yang baku, lalu dipercaya sebagai ilmu. Sayangnya, kita di timur selalu menerima apa saja yang disampaikan oleh barat karena sumber pengetahuan dan teknologi berada di sana. Kita kehilangan kepercayaan diri, dan akhirnya akal sehat kita pun terjajah.”
Indonesia Incorporated by Zaynur Ridwan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar